RESUME STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
T
Raka Joni (1983) berpendapat bahwa yang dimaksud strategi pembelajaran adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada
siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan
Gerlach dan Elly (1989) menyatakan bahwa strategi adalah suatu cara yang
terpilih untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu.
Dengan demikian, pengertian strategi dalam
pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
B. Strategi,
Model Dan Metode Pembelajaran
Konsep strategi pembelajaran lebih luas daripada
metode atau teknik pembelajaran. Strategi pembelajaran terdiri atas metode dan
teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa siswa akan benar-banar mencapai
tujuan. Teknik dapat disamakan dengan metode adalah jalan atau alat yang
digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa kearah tujuan.
Ada pula yang berpendapat metode berbeda dengan
teknik. Metode bersifat prosedural sedang teknik lebuih bersifat implementatif.
Misal dua orang guru sama-sama menggunakan metode ceramah. Namun bisa jadi
hasilnya berbeda sebab mempunyai teknik yang berbda dalam penggunaan metode
ceramah tersebut.
C. Macam-macam
Strategi Pembelajaran
1. Model
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
E.
Mulyasa (2003) mengetengahkan lima model pembelajaran yang dianggap sesuai
dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu:
a. Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning).
b. Bermain
Peran (Role Playing)
c. Pembelajaran
Partisipatif (Participative Teaching and Learning)
d. Belajar
Tuntas (Mastery Learning)
e. Pembelajaran
dengan Modul (Modular Instruction).
2. Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
CTL
merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi
pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan konsepsi yang
membantu guru/dosen mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan.
3. Bermain
peran (Role Playing)
Merupakan
salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan
masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia (interpersonal
relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik. Pengalaman
belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama,
komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian Melalui bermain peran,
peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara
memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta
didik dapat mengeksplorasi parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan
berbagai strategi pemecahan masalah.
4. Pembelajaran
Partisipatif (Participative Teaching and Learning)
Merupakan
model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. E.Mulyasa (2003)
menyebutkan indikator pembelajaran partisipatif, yaitu : (1) adanya
keterlibatan emosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta
didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan
belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.
5. Pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning)
Pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai materi
pembelajaran bagi siswa, sehingga siswa dapat belajar berfikir kritis dan terampil memecahkan
berbagai masalah untuk memperoleh konsep
atau pengetahuan yang esensial. Pembelajaran berbasis masalah disepadankan
dengan pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Pembelajaran berbasis masalah menekankan pada kegiatan yang memerlukan
perumusan masalah, pengumpulan data, dan analisis data, sedangkan pada
pembelajaran berbasis proyek menekankan pada kegiatan perumusan pekerjaan (job), merancang,
melaksanakan pekerjaan, dan mengevaluasi hasil kerja.
6. Pembelajaran
Modul
Pembelajaran
mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan
pedoman penggunaannya untuk para guru. Pada umumnya pembelajaran dengan sistem
modul akan melibatkan beberapa komponen, diantaranya : (1) lembar kegiatan
peserta didik; (2) lembar kerja; (3) kunci lembar kerja; (4) lembar soal; (5)
lembar jawaban dan (6) kunci jawaban.
7. Pembelajaran
Inkuiri
Merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
8. Pembelajaran
Tematik
Pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran
atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan . Dengan demikian
pembelajaran tematik dapat dikatakan sebagai pembelajaran terpadu. Pembelajaran
terpadu adalah, suatu pembelajaran yang mengkaitkan tema-tema yang senada/over
laping, kemudian dikemas menjadi tema yang akan dibahas dalam suatu
pembelajaran.
9. Ceramah
Adalah
metode pembelajaran yg dilakukan dg menyampaikan pesan & informasi secara
satu arah lewat suara yg diterima melalui indra telinga.
10. Diskusi
Adalah
proses interaksi dan komunikasi dua arah atau lebih yang melibatkan guru dan
siswa. Diskusi merupakan strategi penting untuk menciptakan proses belajar
aktif. Dalam strategi tersebut peran
guru adalah memfasilitasi proses diskusi serta mengatur lalu lintas gagasan
& komentar siswa agar berjalan dengan lancar
11. Power
of Two
Digunakan
untuk mendorong pembelajaran kooperatif & memperkuat pentingnya serta
manfaat sinergi, yaitu dua kepala lebih baik daripada hanya satu kepala.
Adapun
Prosedurnya sebagai berikut:
a. Ajukan
satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan
dan pemikiran. Contoh: Mengapa terjadi perbedaan paham dan aliran di kalangan umat Islam?
dan pemikiran. Contoh: Mengapa terjadi perbedaan paham dan aliran di kalangan umat Islam?
b. Siswa
diminta untuk menjawab pertanyaan secara individual.
c. Setelah
semua siswa menjawab dg lengkap, mintalah mereka utk berpasangan & saling
bertukar jawaban satu dg yg lain & membahasnya.
d. Mintalah
pasangan-pasangan tsb membuat jawaban baru, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
e. Ketika
semua pasangan telah menulis jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di
dalam kelas.
12. Question
Students Have
Digunakan
untuk mengetahui kebutuhan & harapan siswa. Merupakan strategi yang dapat
mendatangkan partisipasi siswa melalui tulisan dari pada secara lisan.
Adapun
Prosedurnya:
a. Bagikan
secarik kertas kosong kepada siswa.
b. Setiap
siswa diminta menulis pertanyaan yg terkait dg materi pembelajaran yang sedang berlangsung (nama siswa tidak
ditulis).
c. Edarkan
kertas tersebut searah jarum jam. Ketika setiap kertas tersebut diedarkan
kepada siswa berikutnya, dia harus membaca dan memberikan tanda cek (v) pada
kertas yang berisi pertanyaan yang juga menjadi konsen pembacanya.
d. Ketika
masing-masing kertas sudah kembali ke penulisnya, setiap orang telah membaca
semua pertanyaan yg muncul di dlm kelas. Sampai di sini identifikasi pertanyaan
yg menerima paling banyak tanda cek (v). Responslah setiap pertanyaan ini
dengan: segera memberikan jawaban yg singkat, atau atau memberi tahu mereka
bahwa tidak menjawab semuanya (janjikan respons secara personal di luar kelas
bila memungkinkan).
e. Mintalah
beberapa siswa untuk secara sukarela berbagi penjelasan tentang pertanyaan
mereka sekalipun tidak menerima tanda cek (v) terbanyak.
f. Kumpulkan
kertas tersebut karena mungkin di dalamnya ada pertanyaan yang mungkin akan
direspons pada pertemuan yang akan datang.
13. Card
sort
Digunakan
utk membangun kolaborasi siswa, mempelajari
konsep, karakteristik klisifikasi, fakta tentang obyek , atau
mereviu informasi.
Gerakan fisik yang
dominan, shg dapat membantu
mendinamisasi kelas yang kelelahan.
Adapun
Prosedurnya sebagai berikut:
a. Kartu
indeks yang berisi informasi atau contoh yang tercakup satu atau lebih
kategori dibagikan kepada setiap siswa. Contoh: karakteristik hadis sahih;
rukun iman
b. Siswa
diminta untuk bergerak & berkeliling di dlm kelas utk menemukan kartu dg
kategori yang sama.
c. Siswa
dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di
depan kelas
d. Seiring
dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, siswa
diberi butir-butir penting berkaitan dengan materi pembelajaran.
diberi butir-butir penting berkaitan dengan materi pembelajaran.
14. Active
debate
Debat
bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan
perenungan, terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang
bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan strategi yang secara
aktif melibatkan setiap mahasiswa di dalam kelas, bukan hanya para pelaku
debatnya.
Adapun
Prosedurnya sebagai berikut:
a. Kembangkan
sebuah pernyataan kontroversial yang berkaitan dengan materi perkuliahan,
misalnya "Tidak ada keharusan mendirikan negara Islam".
b. Bagilah
kelas menjadi dua tim, yakni kelompok "pro" dan "kontra".
c. Berikutnya,
buatlah dua hingga empat subkelompok dalam masing-masing kelompok debat.
d. Setiap
subkelompok diminta untuk mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing
posisi atau menyiapkan urutan daftar argumen yg bisa mereka diskusikan dan
seleksi. Pada akhir diskusi, setiap subkelompok memilih seorang juru bicara.
e. Siapkan
dua hingga empat kursi untuk para juru bicara pada keleompok "pro" dg
jumlah kursi yang sama untuk kelompok "kontra”. Siswa lainnya duduk di
belakang para juru bicara. Mulailah perdebatan dengan para juru bicara
mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.
f. Setelah
mendengarkan argumen pembuka, hentikan perdebatan, dan kembali ke subkelompok.
Setiap subkelompok mempersiapkan argumen untuk menyanggah argumen pembuka dari
kelompok lawan. Setiap subkelompok memilih juru bicara yang baru (yang belum
pernah bertindak sebagai juru bicara).
g. Lanjutkan
kembali perdebatan. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan
sanggahan argumen. Ketika perdebatan berlangsung, peserta lainnya didorong
untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Mintalah
mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil
kelompok
h. Pada
saat yang tepat akhiri perdebatan. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang
menang. Kemudian, buatlah kelas dengan posisi melingkar. Pastikan bahwa kelas
terintegrasi. Untuk itu, mereka diminta duduk berdampingan dengan mereka yang
berada di kelompok lawan. Diskusikan tentang sesuatu yang dapat dipelajari
siswa dari pengalaman perdebatan tersebut. Mintalah siswa untuk
mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.
15. Planted
question
Teknik
ini membantu Anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respons
terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa
tertentu
Adapun
Prosedurnya sebagai berikut:
a. Pilihlah
pertanyaan (3-6) yang akan mengarahkan pada materi perkuliahan yang akan
disajikan.
b. Tulislah
setiap pertanyaan pd satu kartu indeks (berukuran 10 x 15 cm), & tulislah
isyarat yg akan digunakan untuk memberi tanda kapan pertanyaan tsb diajukan.
Tanda yang bisa digunakan di antaranya adalah:
(1) menggaruk atau mengusap hidung; (2) membuka kaca mata, dan (3)
membunyikan jari jari.
c. Instruksi
dalam kartu itu akan tampak seperti: JANGAN TUNJUKKAN KARTU INI KEPADA SIAPA
PUN Setelah beristirahat, saya akan membahas "Apakah kecerdasan itu
diwariskan?" dan kemudian mempersilakan Anda untuk bertanya. Ketika saya mengggaruk hidung, angkat tangan dan tanyakan pertanyaan: “Apakah bentuk kecerdasan itu hanya satu?”Jangan baca pertanyaan itu keras-keras. Hafalkan dan ungkapkan
pertanyaan tersebut dengan kata-kata Anda sendiri.
diwariskan?" dan kemudian mempersilakan Anda untuk bertanya. Ketika saya mengggaruk hidung, angkat tangan dan tanyakan pertanyaan: “Apakah bentuk kecerdasan itu hanya satu?”Jangan baca pertanyaan itu keras-keras. Hafalkan dan ungkapkan
pertanyaan tersebut dengan kata-kata Anda sendiri.
16. Information
search
Metode
ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok siswa mencari informasi yg
menjawab pertanyaan-pertanyaan yg diberikan kpd mereka
Prosedurnya:
a. Buatlah
beberapa pertanyaan yg dpt dijawab dg mencari
informasi yg dpt ditemukan dlm bahan-bahan sumber yg bisa diakses siswa. Bahan-bahan sumber ini
bisa dalam bentuk: hands out, dokumen, buku teks, informasi dari internet.
b. Bagikan
pertanyaan-pertanyaan tsb kpd siswa.
c. Mintalah
siswa menjawab pertanyaan, baik secara individual maupun kelompok kecil.
Kompetisi antar kelompok dpt diciptakan untuk meningkatkan partisipasi.
d. Berilah
komentar atas jawaban yg diberikan siswa. Kembangkan jawaban untuk memperluas
wawasan pembelajaran
17. Learning
contract
Belajar
mandiri pengaruhnya sering lebih mendalam dan lebih permanen. Tetapi, perlu ada
kesepakatan yang jelas tentang apa dan
bagaimana sesuatu akan dipelajari.
18. Modeling
the way
Strategi
ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan spesifik
yg dipelajari di kelas melalui demonstrasi.
Siswa
diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bgm mereka
mengilustrasikan ketrampilan & teknik yg baru saja dijelaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar